Kepsek SMPN 19 Tangsel Bongkar Kondisi Terduga Pelaku Bully Maut: Tertekan dan Minta Masuk Pesantren
Kepsek SMPN 19 Tangsel mengungkap kondisi terduga pelaku bully yang menewaskan siswa MH. Pelaku tertekan dan sempat meminta masuk pesantren
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel), Frida Tesalonik, mengungkap kondisi terkini terduga pelaku perundungan berujung maut yang mengguncang lingkungan sekolahnya.
Frida menyampaikan bahwa terduga pelaku berinisial R saat ini berada dalam kondisi psikologis yang tertekan.
Situasi tersebut membuat pihak sekolah memilih untuk tidak melakukan pendalaman informasi secara agresif demi menjaga kondisi mental siswa tersebut.
Baca juga: Terduga Pelaku Bullying Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel Jalani Sekolah Daring via Zoom
"Kondisinya lagi tertekan, dan kami tidak ingin membebani dia dulu dalam waktu dekat ini," ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan adanya permintaan mengejutkan dari terduga pelaku.
Menurutnya, R sempat mengutarakan keinginannya untuk masuk ke pesantren setelah kasus ini mencuat.
"Terus juga ada keinginan kalau dia mau masuk pesantren, tapi itu baru ngomong ke guru. Saya belum menggali lebih jauh, sambil menunggu keputusan KPAI," jelasnya.
Frida menambahkan bahwa pihak sekolah baru mengetahui dugaan tindakan perundungan itu pada 22 Oktober 2025, ketika keluarga korban datang langsung untuk melapor.
Pada hari yang sama, sekolah segera mempertemukan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi.
"Sekolah sudah mempertemukan kedua belah pihak, lahirlah itu tadi pernyataan dari orang tua R (yang isinya bakal membiayai pengobatan korban)," kata Frida.
Setelah mediasi, Frida mengaku tidak ada kejadian lanjutan sampai kasus tersebut mendadak viral dan menyita perhatian publik.
“Dan setelah mediasi tanggal 22 Oktober itu sudah tidak ada kejadian apa-apa lagi, terus langsung virallah, kaget saya juga,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa kelas 1 SMP berinisial MH (13) diduga menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya pada 20 Oktober 2025 saat jam istirahat sekolah. Korban disebut dipukul menggunakan kursi besi hingga mengalami luka serius di bagian kepala.
Setelah sepekan menjalani perawatan, MH dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
Kasus ini kini dalam penanganan Polres Tangsel dan telah masuk tahap penyelidikan.
Hingga saat ini, jurnalis TribunBanten.com masih berupaya meminta tanggapan lanjutan dari pihak terduga pelaku.
| Fakta Baru Kasus Dugaan Bully Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel, Kepsek: Sering Izin Sakit Sejak Juli |
|
|---|
| Terduga Pelaku Bullying Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel Jalani Sekolah Daring via Zoom |
|
|---|
| DPRD Tangsel Dorong Pembentukan Komisi Perlindungan Anak, 347 Kasus Kekerasan pada 2025 Jadi Sorotan |
|
|---|
| Kasus Bullying Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel, Pemkot Siap Kawal Sampai Tahap Pengadilan |
|
|---|
| Sejumlah Wartawan Diusir saat Hendak Miliput Dugaan Kasus Perundungan di SMPN 19 Tangsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Kepala-Sekolah-Kepsek-SMPN-19-Tangerang-Selatan.jpg)