Mutasi Polri

Bukan Orang Sembarangan, Ini Profil dan Rekam Jejak AKBP Ahrie Sonta Dipercaya jadi Sekpri Kapolri

Gelar Doktor Ilmu Kepolisian disabet AKPB Ahrie Sonta pada tahun 2018 saat di usia muda, yakni 37 tahun.

Editor: Abdul Qodir
Lipi.go.id
Sosok dan Profil AKBP Ahrie Sonta 

TRIBUNBANTEN.COM - Sosok AKBP Ahrie Sonta menyita perhatian setelah namanya masuk dalam jajaran 25 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) yang dipromosikan dalam jabatan baru oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (18/2/2021).

AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya kapolres yang mendapat promosi jabatan pada perombakan perdana dari seorang Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang baru menjabat Kapolri pada 27 Januari 2021.

Listyo Sigit Prabowo mempercayakan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Polri.

Nantinya, seorang Sekpri Kapolri akan bertugas melaksanakan segala kegiatan kesekretariatan atau administrasi untuk mendukung tugas Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri.

Namun, orang yang dipilih Listyo Sigit Prabowo bukan polisi sembarangan.

Baca juga: Ada 4 Jenderal dan Satu Kapolres Pengawal Listyo Sigit di DPR Naik Jabatan

Baca juga: Komisaris Jenderal Agus Andrianto Jabat Kabareskrim, Alumni Banten Pernah Kapolres Tangerang

Profil dan rekam jejak AkBP Ahrie Sonta terbilang fantastis.

AKBP Ahire Sonta tercatat menjadi polisi pertama peraih gelar Doktor Ilmu Kepolisian dan usianya terbilang sangat muda.

Berikut Profil AKBP Ahrie Sonta dan rekam jejaknya.

Profil dan Rekam Jejak AKBP Ahrie Sonta

AKBP Ahrie Sonta Nasution
AKBP Ahrie Sonta Nasution (Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Berikut profil dan rekam jejak AKBP Ahrie Sonta:

AKBP Dr. Ahrie Sonta S.I.K, M.Si lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, 2 April 1981.

Saat ini, ia berusia 39 tahun.

AKBP Ahrie Sonta merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2002 Batalyon Wicaksana Laghawa.

Sebelum menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta pernah bertugas sebagai Kepala Tim Monitoring Bagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sidoarjo.

Suami dari R Fitria Rachmawati Permana ini juga pernah ditugaskan dalam operasi kepolisian di wilayah Sulawesi Tengah hingga ke Papua.

AKBP Ahire Sonta  menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta.

Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba

Baca juga: Selain Jarang Pulang, Kapolsek Cilegon Pernah Kehilangan Sepatu Dinas, Pengalaman Tak Terlupakan

Akademisi UI Vita Mayastinasari berfoto bersama Dr. Ahrie Sonta dan Cak Tarno yang merupakan pedagang buku di kota Depok, foto diambil usai sidang promosi terbuka Doktoral di Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.
Akademisi UI Vita Mayastinasari berfoto bersama Dr. Ahrie Sonta dan Cak Tarno yang merupakan pedagang buku di kota Depok, foto diambil usai sidang promosi terbuka Doktoral di Jakarta, Kamis 7 Juni 2018. (ahriesonta.id)

Dalam sidang doktoral yang digelar di PTIK pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3,” kata Ahrie kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/6/2018).

Pria lulusan Akpol 2002 ini menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.

Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.

Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.

"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," jelasnya saat itu.

Gelar Doktor Ilmu Kepolisian disabet AKPB Ahrie Sonta pada tahun 2018 saat di usia muda, yakni 37 tahun.

Ia menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.

Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.

Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pasca pemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.

"Reformasi Kepolisian secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujarnya.

Namun, Ahrie Sonta menilai reformasi kultural masih menjadi suatu persoalan yang dihadapi kepolisian Indonesia.

Baca juga: Polisi Mesum di Ruang Isolasi Covid-19 dan Wanitanya Tersangka Tapi Tak Ditahan, Ini Status Keduanya

Baca juga: Polda Banten Ungkap Mafia Tanah, 1 ASN Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Tersangka, ini Modusnya

Menurutnya, yang membedakannya dari reformasi birokrasi kepolisian yang telah berhasil dilakukan di negara-negara lain.

"Adapun negara-negara yang telah berhasil mengatasi masalah kultural ini Singapura, Hongkong dan kepolisian di New South Wales Australia," kata dia.

Setelah menyabet gelar Doktor Ilmu Kepolisian, AKBP Ahrie Sonta menyelesaikan Sespim Polri pada 2019.

Ia juga mempunyai sederet capaian pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri.

Di antaranya Dikjur Pamen SDM Polri, Politie Academy Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analisys By Visual Comparison di Münster Jerman serta di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida, Amerika Serikat.

Kerap muncul dalam pemberitaan

Selebgram Millen Cyrus menangis dalam jumpa pera penangkapan terkait narkoba di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2020).
Selebgram Millen Cyrus menangis dalam jumpa pera penangkapan terkait narkoba di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2020). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Selebgram Millen Cyrus menangis dalam jumpa pera penangkapan terkait narkoba di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2020). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
Beberapa waktu belakangan, nama Ahrie Sonta kerap muncul dalam pemberitaan.

Satu di antaranya saat menangani kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat selebgram Millen Cyrus pada November 2020.

Saat itu, Millen Cyrus ditangkap pada Minggu (22/11/2020) dini hari di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara.

Hasil tes urine terhadap Millen Cyrus menunjukkan positif sabu.

Saat penangkapan keponakan Ashanty itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti.

"Satu paket plastik berisi sabu-sabu dengan berat 0,36 gram, alat isap, dan sisa minuman alkohol Black Labels," ujar Ahrie dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Keponakan Ashanty Ditangkap Polisi karena Narkoba, Ini Profil Millen Cyrus dan Kehidupan Pribadinya

Baca juga: Ibunda Fadli Zon Meninggal Dunia, Fadli Zon Terus Dampingi Keranda Jenazah Ibunda

Dalam kasus Millen Cyrus, ada satu keputusan AKBP Ahrie Sonta yang menjadi sorotan, yaitu menempatkan Millen di sel pria.

Pemilihan sel tersebut, kata Ahrie, berdasarkan informasi yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Millen walaupun sang selebgram berpenampilan mirip perempuan.

Namun setelah keputusan ini menjadi polemik, akhirnya Millen ditempatkan di sel khusus

Selain itu, sosok AKBP Ahrie Sonta juga menjadi sorotan saat ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2, Tanjung Priok.

AKBP Ahrie Sonta juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Selain itu, ia juga juga diajak Listyo Sigit Prabowo sewaktu Kabareskrim untuk menangkap buronan Djoko Soegiarto Tjandra di Malaysia pada Juli 2020. Djoko Tjandra merupakan buronan terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.

Dampingi Listyo Sigit ke DPR

Calon tunggal kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan dengan Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Calon tunggal kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan dengan Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). (Dok. Divisi Humas Polri)

AKBP Ahrie Sonta ikut dalam rombongan para perwira yang mendampingi Listyo Sigit saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Calon Kapolri di DPR RI.

Bahkan, AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya Kapolres yang diajak dalam rombongan bersama para jenderal.

Diketahui, saat namanya diajukan sebagai calon Kapolri, Listyo Sigit wajib menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.

Saat datang ke Senayan, Listyo Sigit tak sendirian.

Ada sejumlah perwira yang terdiri dari sejumlah jenderal dan kapolres yang ikut menemani.

Kehadiran para jenderal polisi untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.

"Mohon izin Bapak, yang hadir mendampingi kami ini susunannya adalah urutan senior mulai dari 87, 88, 89, 90, kami sendiri 91 beserta leting kami dan adik-adik kami."

"Jadi mohon bahwa saat ini Polri solid, Pak," kata Sigit kepada para anggota dewan.

Baca juga: Blak-blakan Teman dan Guru SMA Listyo Sigit hingga Jawara Banten, Sejumlah Fakta Terungkap

  

Berikut daftar perwira tinggi dan perwira menengah Polri yang mendampingi Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji fit and proper test Calon Kapolri di DPR RI:

  1. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
  2. Kabaharkam Komjen Agus Andrianto
  3. Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto
  4. Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
  5. Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
  6. Kapolda Sulut Irjen Panca Putra
  7. Analis Kebijakan Utama di Lembaga Diklat Polri Brigjen Ida Oetari Poernamasasi
  8. Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta

Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Kunjungi PBNU di Hari Pertama Jabat Kapolri

    

Berikut empat pati dan pamen pendamping Listyo Sigit Prabowo di DPR RI yang mendapat promosi jabatan:

  1. Komjen Agus Andrianto, naik jabatan dari Kabaharkam menjadi Kabareskrim Polri
  2. Komjen Arief Sulistyanto, naik jabatan dari Kalemdiklat menjadi Kabaharkam Polri
  3. Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, naik jabatan dari Kapolda Sulawesi Utara menjadi Kapolda Sumatera Utara
  4. Brigjen Ida Oetari Poernamasari naik jabatan dari Analis Kebijakan Utama Bidang Gadikwa Lembaga Diklat Polri menjadi Wakapolda Kalteng
  5. AKBP Ahrie Sonta, naik jabatan dari Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok menjadi Sekpri Kapolri Spripim Polri
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved