Cerita Bocah 13 Tahun di Lebak Alami Buta Permanen, Gegara Dipaksa Ikut Perang Sarung

Mahar (13), seorang warga Lebak mengalami buta permanen. Ini terjadi setelah Mahar dipaksa oleh temannya ikut perang sarung

Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
Via TribunJakarta.com
Ilustrasi alat untuk perang sarung. Mahar (13), seorang warga Lebak mengalami buta permanen. Ini terjadi setelah Mahar dipaksa oleh temannya ikut perang sarung pada Jumat (14/4/2023) lalu. 

"Dari belakang dihantam menggunakan sarung, hingga menyebabkan kornea matanya pecah dan saat itu bocor pelipisnya," ujarnya.

Saat kejadian tersebut pihak keluarga membawa mahar ke RSUD Adjidarmo Rangksbitung untuk penanganan.

"Jadi malam itu juga, di bawa ke RSUD Adjidarmo, dan saat itu ternyata harus ke Serang dirujuk dan saat itu posisi udah di visum," katanya.

Saat itu pihak keluarga menanyakan, apakah di Serang ini bisa menggunakan BPJS, ternyata tidak bisa karena ini bukan sakit tapi kecelakaan.

Dijelaskan Desi, karena tidak mempunyai biaya akhirnya pihak keluarga berusaha dan mencari donatur dan mendapatkan bantuan dari yayasan di Jakarta.

"Alhamdulillah kakak saya di Jakarta, membantu lewat donatur yayasan di Jakarta. Alhamdulillah saat di bawa ke RSCM Jakarta dan operasinya sudah selesai," ujarnya.

Jadi kondisinya anak juga yatim, dan keluarga juga memang tidak ada biaya untuk penanganan mata. Saat itu pihak keluarga mahar bingung, karena dari pihak pelaku belum ada tanggung jawab.

Desi menyampaikan karena harus ada biaya Rp 25 juta, untuk penanganan mata Mahar saat itu.

Terkait dengan kejadian tersebut, Desi berharap dari pihak keluarga pada kasus ini, bisa ada penanganan karena kejadian ini bukan hal sepele.

"Kalo kami dari pihak keluarga pengen keadilan yang seadil-adilnya, karena orang yang tadinya bisa lihat sekarang gak bisa lihat jadi cacat seumur hidup," ujarnya.

Baca juga: Marak Tawuran Perang Sarung, Dua Bupati Perempuan di Banten Minta Orang Tua Awasi Kegaitan Sang Anak

Dirinya menambahkan sudah melaporkan kasus tersebut pada Polres Lebak pada Sabtu (15/4/2022) , namun saat itu Polisi belum melakukan proses dan hanya baru ada pengarahan.

"Jadi kita udah lapor ke Polres Lebak, cuma saat itu Polisi bilangnya sembuhin anaknya dulu, dan ngomong dulu sama pelaku, kalo gak ada itikad baik baru datang lagi kesini untuk BAP," katanya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Andi Kurdiady, mengatakan terkait dengan laporan keluarga mahar laporannya belum masuk di Polres Lebak.

"Jadi kalo mau lapor diarahkannya ke Piket Reskrim saja," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dirinya menambahkan agar laporan dari pihak keluarga mahar, segera masuk.

"Agar segera diproses laporannya, di piket Reskrim," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved