Rekam Jejak Irvian Bobby Mahendro, Aktor Utama Korupsi Kemnaker

Dari total Rp 81 miliar uang korupsi yang dikumpulkan kawanan ini, Irvian mendapatkan jatah paling besar yakni Rp 69 miliar

Editor: Wawan Perdana
Tangkap Layar YouTube KPK RI
Tersangka kasus korupsi sertifikat K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dihadirkan saat sesi jumpa pers di KPK, Jumat (22/8/2025). 

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, mengungkap bahwa penangkapan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan, atau Noel, merupakan hasil pengembangan dari keterangan tersangka lain yang ditangkap lebih dulu.

Nama Noel muncul setelah Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang disebut sebagai otak pemerasan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), "bernyanyi" di hadapan penyidik.

Irvian Bobby Mahendro adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang menjadi tokoh sentral dalam kasus korupsi besar terkait pemerasan penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Penangkapan Irvian membuka jalan bagi KPK untuk menetapkan 11 tersangka, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel).

Penangkapan Noel pada Kamis (21/8/2025) dini hari di rumah dinasnya di Pancoran, Jakarta Selatan, berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang menyasar Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3, Irvian Bobby Mahendro.

"Saat IBM ditangkap, yang pertama disebut menerima, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan)," kata Setyo kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/8/2025).

Dari hasil interogasi mendalam terhadap Irvian Bobby, penyidik KPK mendapatkan informasi krusial mengenai aliran dana hasil pemerasan kepada sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.

Salah satu nama yang disebut secara gamblang adalah Immanuel "Noel" Ebenezer.

Menurut Setyo, keterangan dari Irvian Bobby menyebut adanya aliran dana sebesar Rp 3 miliar dan satu unit sepeda motor jenis Scrambler Ducati yang diterima oleh Noel.

"Jadi yang kami dapatkan pertama adalah proses serah terima uang antara perusahaan jasa terhadap koordinator, gitu. Nah, IBM," jelas Setyo.

Keterangan ini kemudian diperkuat dengan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah dikantongi KPK sebelumnya, yang membuat KPK yakin untuk melakukan penangkapan terhadap Noel.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved