Warga Ngadu ke Dewan Soal Banjir hingga Distribusi Bansos Tidak Merata di Kota Serang

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Jajaran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang tengah menjalani reses perdana, sebagai wakil rakyat. 

Menurut jadwal, kegiatan reses berlangsung selama lima hari, terhitung sejak 28 Oktober 2024 hingga 1 November 2024.

Pada hari terakhir ini, anggota Komisi I DPRD Kota Serang, Erna Yuliawati menggelar kegiatan reses di Lingkungan Magersari, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Jumat (1/11/2024).

Baca juga: PROFIL Muhammad Henry Saputra, Anggota DPRD Termuda Kota Serang yang Terinspirasi Sosok AHY

Acara tersebut dihadiri oleh puluhan emak-emak, yang semuanya berasal dari Lingkungan Magersari. 

Sejumlah aspirasi disampaikan oleh para emak-emak, mulai dari permasalahan BPJS Kesehatan, sarana prasarana ibadah, sampah, banjir, hingga pendistribusian bantuan sosial (bansos) yang tidak merata.

Seperti yang disampaikan oleh seorang emak-emak paruh baya, yang mengatakan dirinya, tidak pernah mendapat bantuan sosial, padahal tergolong sebagai orang yang tidak mampu.

"Mohon bantuan Ibu Dewan, saya tidak mampu namun belum pernah dapat bansos," ungkapnya dalam kegiatan reses. 

Kemudian warga lainnya, meminta untuk membantu permasalahan banjir yang kerap menimpa daerah sekitarnya. 

Sebab kata dia, banyak sekali tumpukan sampah yang mengaliri sungai.

"Sehingga kalo hujan itu banjir, kami itu inginnya ada tempat sampah deket sini, sehingga masyarakat tidak lagi buang sampah di sungai," papar ibu berkerudung hitam.

Usai acara, Erna Yuliawati mengungkapkan, seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat, akan ia dorong ke dalam ruang APBD.

"Karena tujuan dari reses kan itu, jadi nanti dari sini akan ada laporan. Dan yang paling penting adalah akan terus mengawal," ungkapnya.

Erna mengatakan, reses di Lingkungan Magersari merupakan titik ke tujuh, yang ia kunjungi dalam reses perdana ini.

"Dan rerata dari tempat-tempat yang saya kunjungi, masalahnya itu seputar Bansos, BPJS, dana PKH untuk pendidikan anak, dan juga masalah sampah," ucapnya. 

Ia juga menyebut, seluruh tempat yang dikunjungi pesertanya merupakan emak-emak. 

"Karena kita kan dewan perempuan, dan jumlahnya hanya empat di KotaSerang. Jadi harapan ibu besar dari ibu-ibu tentu dewan perempuan," pungkasnya